Wednesday, August 7, 2013
Takbiran Gue
Allahhuakbar allahhuakbar allahuakbar.
Lailahailallah huallah huakbar.
Allahhuakbar wallilah ilham.
Malam takbirankah ini. Masa iya? Gue sih yakin kalau malam ini gak bakal takbiran yakin 99,9%. Tapi di berbagai sosial media yg gue liat, terutama twitter, ribuuut banget ya bilang "sahur terakhir *mewek" atau "sahur terakhir tahun ini, harus puasa" atau pakai bahasa inggris biar keliatan keren gitu. Tapi kalau versi alaynya ada di facebook contohnya gini "aduuch sahur terakhir nich, cedih ngetz huhu... Coba laws sa kembali ke bulan lalu ge. Khu pasti pull dech puasa na" *Yang alay pasti bisa baca. Bahkan ga cuma ngomongin sahur terakhir. Di sms and di bbm gue sudah banyak yang ngucapin kata-kata maaf. Kalau gue sih walaupun sudah lebaran, gue gak mau minta maaf gitu sebelum sungkem ke orang tua gue. Gue gak yakin malam ini takbiran itu karena, seumur hidup gue yang gue ingat pokoknya, belum pernah tu Muhamadiah sama NU terlihat awal puasa atau awal lebaran secara bersamaan. Selain itu kalau gue hitung pasti puasa itu 30 hari. Gak kurang dan gak lebih. Jadi menurut gue. Takbiran itu malam jum'at *selain muhamadiah.
Setiap malam takbiran gue pasti selalu bingung. Kenapa? Jadi begini : gue adalah anak gaol tapi selalu rajin ibadah *menurut gue aja sih. Karena itu, setiap tahun sejak gue baru bisa berdiri, gue selalu jadi amil di mushola. *amil adalah pengurus zakat fitrah. Memang sih sebagai amil itu di kasih duit, duitnya juga gak seberapa kok. Tapi karena bokap gue adalah imam di mushola itu. Jadi otomatis beliau dapat bagian yang jauh lebih banyak ketimbang yang lainnya. Secara otomatis juga neh karena bokap gue kan selalu ikhlas beribadah *beda kaya anaknya. Jadi bagiannya selalu di masukkan ke kantong gue. Wahaha.. Gue jadi dapat thr doubel kan. Tapi bukan itu kok alasan gue jadi amil, sumpah. Intinya gue bingung harus jadi amil atau gue harus gabung sama teman-teman gue sambil teriak-teriak mengumandangkan takbir dijalanan sambil konfoy sampai bensin dan suara habis. Sebenarnya bisa sih melakukan keduanya. Tapi kalau gue jadi amil terlebih dahulu. Waktu gue bakalan terpotong banyak malam itu. Kalau gue jalan dulu, haha jadi amilnya hanyalah kenangan tahun lalu. Ahh biarkan waktu yang menjawab. # Takbiran itu bukan sekedar teriak-teriak dijalan sambil konfoy untuk mengumandangkan takbir. Tapi... Tapi apa? Fikirkanlah....
***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment