Monday, June 10, 2013

25 menit tersisa



            Kalau di liat dari judulnya. Ini sepertinya cerita cinta yang akan sangat menyedihkan endingnya. Haha... tapi ini bukan kisah cinta, sumpah dah. Ini hanyalah sebagian kecil dari kisah pengalaman bodoh gue. Penasaran?

***

Gue awali hari ini dengan menjerit di dalam hati, kegelisahan pun telah penuh menghiasi hati dan otak gue. Baru kali ini jam dinding terasa begitu menyeramkan bagaikan jurang yang begitu dalam dan terisi jutaan para waria hiiii... Gue mencoba mencari hp gue yang gue anggap sebagai tersangka utama dalam ketelatan bangun gue hari ini. Dia tertuduh tidak menderingkan alaram yang sudah gue seting semalam. Teringat tadi malam gue tidur jam 3 malam. Perasaan gue gelisah malam itu, takut telat bangun. Biasanya gak gitu sih, sepertinya memang itu adalah pertanda buruk kebodohan gue hari ini.  Gue tendang-tendang si Abiel (Teman sekelas).

“Woy bangun, kita telat sudah mau jam 9 nah” *Expresi muka sakit hati karena di selingkuhin pacar*

“.......” *Expresi muka bego, dengan mata merah bagaikan iblis”

“Eh gimana ini, masuk kah kita? Kalau gak masuk gimana?” *Panik*

“Ya sudah kita gak lulus kalau gak masuk” *muka tanpa dosa*

“Bahh jangan, sayang bah. Masa menTBU kan diri” *makin panik*
                           #TBU Tidak Boleh Ujian

“Ya sudah cepat mandi” *Lari*

Sumpah ini adalah mandi tercepat gue seumur hidup. Tapi gak masalah, yang penting mandi. Gak seperti Abiel yang tanpa mandi, hanya mencuci muka dan gosok gigi. jorok ya? Iya, tapi biasanya lebih parah. Dia bangun tidur langsung ambil tas, pergi kuliah. Haha. Mahasiswa hebat.

Jam dinging terus menakuti gue, suara detik-detik di jam itu lebih menakutkan di bandingkan kuntilanak yang berkeliaran di siang bolong. Gue sudah memutuskan kalau mulai hari ini jam dinding merupakan barang yang menakutkan.



Gue sampai di kampus, gue duduk tepat di bangku depan kelas tempat ujian berlangsung. Di situ ada seorang teman kelas gue (cewe) bengong liat kedatangan kami. Gue tanya ke dia :
“Eh loe sudah keluar kah?, Lama kah sudah?”

“Eh kalian dari mana? Iya sudah lama. Dari tadi sudah. Kalian gak ngambil mata kuliah bahasa inggris kan?”

“Ngambil, gue baru bangun nah”

“Astaga bisanya itu nah, gilanya”

“Iya eh gimana ya? Masuk gak ya?”

“Masuk aja, dari pada gak lulus”

Gue ngintip ke dalam kelas, terlihat seorang bapak-bapak pengawas berkumis yang sepertinya begitu mengerikan.
“Baah malu aku bil”

Abiel : “Sama gue juga, mana gue belum mandi, malu nah. Loe aja duluan lis. Loe kan sudah mandi”

“Iya sih sudah mandi, tapi tetap aja kan ngeri. Kita ini hampir telat 1 setengah jam. Gimana kalau waktu ngerjain soalnya Cuma 90 menit”

“Coba aja, siapa tau 120 menit waktunya, kan masih sempat”

“Iya sudah, tapi loe masuk duluan”

“ahh gue kan belum mandi, malu”

*Tiba-tiba teman kelas gue keluar dari dalam kelas.  Abiel pun langsung memberikan pertanyaan kepadanya.

“Eh loe sudah selesaikah?, berapa menit waktunya”

“iya gue sudah selesai, 120 menit. Kalian dari mana aja. Sudah mau selesai ini”

            “Banyakkah soalnya?”

            “Iya, ada 5 romawi”
            # buset banyak amat

“Gakpapa kah kalau masuk?”

“Masuk aja. Dari pada gak lulus”

Abiel sepertinya sudah mengumpulkan segala ke beraniannya untuk mengawali masuk kelas. Oke gue ngikut di belakangnya.

Setelah bernegoisasi dengan dosen pengawas, akhirnya kami di izinkan masuk untuk mengikuti ujian. Dengan persyaratan tak boleh menyontek dan dia pun duduk tepat di antara gue dan Abiel. Semua mata tepat menatap kearah gue dan Abiel, sambil menggelengkan kepala. Mereka seakan terheran-heran dengan kedatangan kami yang begitu mengejutkan. Gue pun Cuma meresponnya dengan senyuman bodoh.

 Walaupun waktu tersisa 25 menit, gue masih merasa beruntung hari ini, karena ini pelajaran bahasa inggris dan gue cukup percaya diri untuk mengerjakannya sendiri walaupun gue gak percaya jawaban ini benar atau gak haha.

***


            Gue sudah merasa tenang karena hari ini telah berlalu, kegelisahan gue terbayar sudah dengan keberanian tinggi dari sang Abiel untuk memasuki kelas walaupun waktu hanya tersisa 25 menit untuk mengerjakan soal. Semoga kisah suram ujian semester gue ini tak terulang lagi seumur hidup gue. Ini adalah yang pertama dan terakhir. :D

***

No comments:

Post a Comment