Dear: You
Kamu tau kan aku mahasiswa apa? Tau
kan aku kuliah di fakultas apa?
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Jurusan Komputer.
Tau apa artinya itu sayang?
Aku adalah seorang calon guru.
Guru???????
Ya, guru. Seseorang yang mengaajar di
depan ruang kelas di tiap-tiap sekolah yang ada di dunia ini.
Aku tak pernah menyangka, kuliah di
jurusan ini sangatlah susah. Terutama di jurusanku. Lain kali aku akan
menjelaskan seberapa nerakanya kah jurusanku ini.
Yang jelas, untuk esok hari, aku
harus melakukan kegiatan selayaknya seorang guru. Yaitu mengajar di depan
kelas. Kelas yang aku ajar ini akan lebih mengerikan dibanding kelas-kelas lain
yang ada di sekolahan. Karena di dalam kelas ini terdapat mahasiswa-mahasiswa
yang sedang berakting menjadi siswa. Selain itu juga terdapat seorang dosen
penguji yang paling mengerikan di fakultasku atau mungkin bahkan di
Universitasku.
Soal mengajar itu mungkin tidak
terlalu masalah, yang jadi masalahnya itu ya Dosennya. Dan juga RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). Untuk membuat sebuah RPP itu tidaklah terlalu susah.
Tetapi ya itu lagi masalahnya, Dosennya. Banyak sekali aturan yang harus kita
buat sama persis, jika tidak-Dosen itu akan mengetok kepala kita dengan
menggunakan pulpen, penggaris, dan-atau RPP. Tidak hanya itu masalahnya. Dosen
itu mewajibkan kita untuk konsul RPP itu minimal H-4 sebelum tampil, dan konsul
itu di sarankan lebih dari 4 kali.
Ok itu mungkin terdengar masalah yang
kalau di fikir bukanlah masalah yang menantang. Namun, bagaimana jika
kejadiannya seperti ini:
1.
Dosen itu tidak ingin di sms, di
telpon ataupun di datangi kerumahnya.
2.
Dosen itu tidak ingin konsul jika dia
sedang mengajar, istirahat, usai mengajar, terlalu sore atau ahhh terlalu
banyak alasan.
3.
Intinya dosen itu tidak ingin kita
konsul, padahal dia mewajibkannya.
Bingung ya? Lha aku stres.
Untung untuk putaran pertama aku
masih konsul dengan dosen yang satunya yang sedikit lebih baik dan walaupun RPP
ku revisi. Setidaknya dia mudah untuk di temui. Sementara temanku, kasiannya.
Dia sudah berusaha konsul dua minggu (full dalam setiap harinya) dari pagi
sampai sore, dan hasilnya nihil. Emanng sih ketemu dosennya, tapi gatau juga
apa alasannya sampai dosennya ga mau.
Yahhh apa pun tantangannya, aku sudah
semester 6. Aku harus terus berjuang walaupun aku kuliah sepertinya akan sampai
semester 10, aku tak apa-aku akan tetap semangat menjalani ini selama kamu ada
di sampingku sayang.
Jadi, tetaplah bersamaku ya sayang.
Tetaplah seperti ini, ga sering
ngambek. Pengertian sekali, mengerti apa beban yang aku alami. Thank you, I
love You.
From: Me
Selasa, 24 Februari 2015
#Day26 #30HariMenulisSuratCinta
No comments:
Post a Comment