Sumber Foto: Link
Dear: Kekasihku
Di surat terakhir ini special. Aku
memintamu untuk menentukan tema apa yang harus aku kirimkan.
Dan kamu memilih untuk menulis tentang
moment itu.
Baiklah, langsung saja.
.....
Aku mencintaimu.
Entah apa alasan awalnya aku tak pernah
tau.
Aku menyukaimu begitu saja, aku merasakan
detup jantung dan hati yang hanya untukmu.
Aku selalu memikirkanmu, aku bahagia dan
terkadang terluka bahkan sebelum aku memilikimu.
Aku suka memberikan hal-hal kecil untukmu
bahkan sebelum aku menyatakan perasaanku.
Hingga pada malam itu, aku benar-benar tak
tau lagi bagaimana caraku untuk menahan rasa. Aku tak bisa lagi menahannya
meski hanya untuk satu hari kedepan. Aku selalu mencoba untuk menahannya, tapi
mau bagaimana lagi? Setiap aku menemuimu aku selalu ingin menyatakannya,
lidahku ingin bicara-tapi hatiku menahannya. Hingga kata yang dapat aku katakan
hanya
"Sel... seli aku mau ngomong"
Tentunya dengan nada gugup.
"Iya apa?"
"Aku, aku, aku, aku...." Begitu
saja terus sampai bulan ingin membelah diri.
Cukup cukup cukup. Lidahku seakan
memberontak. Otakku tak mampu mengontrolnya. Hatiku pun telah mencoba
menahannya, tapi tetap saja. Lidah dan bibirku telah bekerja sama. Hingga dia
mengatakannya.
"Sel"
"Seli"
"Aku mau ngomong"
"Aku mau jujur"
Aku terus bicara dengan tersendat-sendat
dan berjeda waktu. Aku sangat gugup saat itu. Apakah kamu mengerti? Sepertinya
kamu mengerti, tapi kamu justru tertawa. Huuu. Kamu membuatku semakin gugup.
"Sel, I love you, would you be my
girlfriend?" Yessss, aku berhasil mengatakannya meskipun dengan nada yang
cepat, terdengar samar, intonasinya tak jelas dan dengan menggunakan
bahasa inggris. Karena sesungguhnya aku tak bisa mengatakannya dengan bahasa indonesia,
aku tak sanggup.
Kamu memintaku untuk mengulang kalimat ku.
Tapi aku bilang tidak, ahh tidak tidak tidak. Aku tak akan bisa mengucapkannya
lagi. Aku langsung memalingkan wajahku setelah mengatakan hal itu.
Kamu mulai membuka mulutmu, dengan sangat
cepat aku menahanmu. Aku tak ingin kamu menjawabnya sekarang. Karena sebenarnya
aku tak ingin mengatakannya malam itu. Aku menunggu hujan turun. Aku ingin
mengatakannya saat hujan turun. Tapi ya itu tadi. Aku tak bisa menahannya lebih
lama lagi.
Jadi aku memutuskan untuk meminta
jawabanmu hanya ketika hujan turun. Walaupun hujan itu akan turun setengah
tahun lagi tak apa. Aku benar-benar ingin moment indah itu ada seiring dengan
hujan.
Tapi menyatakan cinta tanpa apa-apa itu
terasa hampa. Aku menggunakan alat seadanya.
Aku menuliskan kata I Love You dengan
kentang goreng. Haha.
Aku menulis I Love You di hp ku dengan
Paint.
Aku menuliskan I Love You di gelas kaca
jus melonmu.
Aku juga menuliskan I Love You di lembar
pesanan, kemudian aku robek dan aku berikan kepadamu.
Haha, aku juga menuliskan I Love You di
Bill minggu lalu dengan tinta uap air yang aku ambil dari gelas es melonmu.
Penuh cinta ya?
.........
Empat hari telah berlalu, dan tak
setetespun hujan turun.
Aku menjemputmu seperti biasa. Aku
membawamu ke cafe puncak seperti biasa pula juga.
Tapi kali ini ada yang berbeda. Aku
memintamu untuk mengambil sebuah jaket yang ada di jokku. Aku bilang ke kamu
bahwa "Sepertinya hujan akan turun, aku tak ingin kamu kedinginan. Jadi
pakailah jaket itu, ambil itu di jok"
Kamu mengambilnya dengan ragu. Perlahan
kamu mengangkatnya, namun kamu merasakan ada sentuhan lembut dari bawah jaket
itu. Aku memperhatikanmu di setiap detik yang ada. Aku melihatmu terkejut.
Dengan wajah yang tampak bengong, kamu membuka mulutmu sedikit. Tapi kamu
menutupinya dengan tangan kirimu. Kamu mundur beberapa langkah kebelakang dan
kamu menyentuhku. "Ahhh kamu, apaan sih ngasih kayak gini bikin orang
kaget aja"
Aku menatap wajahmu, matamu dan seluruh
gerak gerikmu. Aku melihat matamu yang mulai berlinang air mata, kamu
menahannya agar tak jatuh.
Aku memegang tanganmu. "Lho kenapa?
Kok ga di ambil?" Aku mengambilnya dan memberikannya kepadamu. "Ini,
bawa ke ataskah?" Aku memintamu untuk membawanya ke meja. Tapi kamu
tampaknya masih salting-salting bingung ingin menamoilkan expresi apa. Aku
mengerti. Aku menganggap bahwa aku berhasil haha.
Kita duduk di meja yang biasa. Aku
merasakan hembusan angin yang seakan memberitahuku bahwa hujan akan segera
turun.
Hujanpun turun, aku merasakan degup
jantungku yang berdenyut semakin kencang seiring dengan rintikan hujan yang
semakin deras. Aku memegang tanganmu, kamu melihat kearahku, dan akupun
tersenyum. Aku berkata “Kamu sangat cantik mala mini Seli, dengan Kemeja warna
pinkmu, dan tak hanya itu saja yang pink, tapi juga sepatumu, bibir indahmu,
wajahmu yang tampak malu, dan ini” Aku menyodorkan setangkai mawar pink yang
aku sembunyikan dalam kantung dalam jaketku. Aku melihat senyum indahmu,
melihat wajahmu yang semakin memerah, dan aku melihat air matamu. Kau menangis
Seli? Aku harap itu adalah air mata bahagia. “Seli, saat ini kita telah berada
dalam hujan, bolehkah aku mengetahui jawabannya?”
“Yes, I
would. Coz I love you tou too :)”
Kamu
menjawabnya. Aku sangat senang sekali, haha aku sangat ingin memelukmu. Tapi
aku mencium keningmu terlebih dahulu kemudian aku memelukmu.
Hujan
tampak bahagia melihat kita telah bersama, sehingga ia benar-benar menumpahkan
airnya yang sangat banyak dan lama sekali. Angin pun berturut serta, ia
menghembuskan angin kencangnya. Ahh kalian ini baik sekali, kalian datang di
saat waktu yang tepat. Dia pun kini memelukku. Terima kasih telah membuatnya
dingin. Haha, jadi aku bisa memeluknya dan bertahan lama disini. Hujan dan
angin bekerja sama sampai pukul 12 malam.
Karena waktu telah larut malam, kita
memutuskan untuk pulang, meskipun hujan grimis masih mengiringi. Kita turun ke
parkiran, dan ternyata haha... helem kita basah. Kita pulang tidak menggunakan
helem. Sementara hujan masih ada. Kita kini benar-benar menyatu dengan hujan.
Kita hujan-hujanan haha.
Sesampainya di rumahmu, aku tidak ingin
membiarkan kejutan itu sampai disini saja. Aku mengeluarkan yang terakhir.
Yaitu Mawar merah.
......
Indah, itu adalah saat-saat terindah yang
pernah kita lalui bersama.
Tetaplah bersamaku. I Love You.
From: Kekasihmu
Sabtu, 28 Februari 2015
#LastDay #Day30 #30HariMenulisSuratCinta
Oh Man. You're sweet.
ReplyDeleteHaha nda kok.
DeleteArtikelnya sangat bermanfaat gan..
ReplyDeletetrimakasih.. sukses selalu...